Halloween Costume ideas 2015
Latest Post

TADARUS

 A. Pengantar

Pernahkah kalian merasa tidak nyaman ketika tubuh dalam keadaan kotor, pakaian bau, atau lingkungan berantakan? Perasaan itu wajar, karena manusia pada dasarnya mencintai kebersihan. Dalam Islam, kebersihan bukan hanya sekadar masalah kesehatan atau kenyamanan hidup, melainkan juga bagian dari keimanan.

Islam menempatkan kebersihan pada posisi yang sangat penting. Salah satu bentuk ajaran kebersihan dalam Islam adalah thaharah, yaitu bersuci dari najis dan hadas. Thaharah menjadi syarat utama untuk melaksanakan ibadah-ibadah tertentu, terutama shalat. Tanpa thaharah, ibadah seorang muslim tidak akan sah. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan seorang hamba tidak hanya menuntut hati yang ikhlas, tetapi juga jasad yang suci.

Rasulullah SAW bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

"Bersuci adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

Hadis ini memberi pelajaran bahwa seorang muslim yang benar-benar beriman seharusnya mencintai kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin. Seorang muslim yang terbiasa menjaga thaharah akan tampil sebagai pribadi yang disiplin, sehat, rapi, dan terhormat di hadapan manusia serta mulia di hadapan Allah SWT.

Di zaman modern seperti sekarang, ajaran thaharah juga sangat relevan. Banyak penyakit menular muncul akibat kelalaian manusia menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Dengan membiasakan thaharah, kita tidak hanya taat kepada Allah, tetapi juga ikut berperan menjaga kesehatan dan keselamatan diri serta orang lain.

Jadi, mempelajari thaharah bukan hanya untuk memenuhi tuntutan kurikulum atau sekadar syarat dalam beribadah, melainkan untuk membentuk gaya hidup Islami yang bersih, sehat, dan penuh cinta kasih.


B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya thaharah dalam Islam.

  2. Menjelaskan pengertian najis, hadas, dan cara menyucikannya.

  3. Menyebutkan berbagai macam alat untuk melakukan thaharah.

  4. Mendemonstrasikan tata cara thaharah dari hadas dan najis.

  5. Membiasakan diri berperilaku bersih sebagai implementasi dari pemahaman thaharah.


C. Materi Pokok

1. Pengertian Thaharah

      Thaharah menurut bahasa artinya "bersih", sedangkan menurut istilah syara' berarti bersih dari hadas dan najis.
    Hadas dibagi menjadi dua, yaitu hadas besar dan hadas kecil. Menghilangkan hadas besar yaitu dengan cara mandi atau tayamum, sedangkan menghilangkan hadas kecil yaitu dengan cara wudhu atau tayamum.
      Bersuci dari hadas, baik hadas besar atau hadas kecil hanya pada bagian badan saja. Sedangkan bersuci dari najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat, yaitu dengan cara menghilangkan najis tersebut dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan.

📌 Ingat: Tanpa thaharah, shalat dan ibadah lainnya tidak sah.


2. Pentingnya Thaharah

    Thaharah merupakan masalah yang sangat penting dalam agama Islam, dan merupakan pangkal pokok ibadah yang menjadi penyongsong bagi manusia dalam menghubungkan dirinya dengan Tuhan. Berikut ini beberapa alasan pentingnya thaharah :
  • Syarat sah ibadah (shalat, thawaf, dsb).

  • Menjaga kesehatan tubuh.

  • Membentuk disiplin & tanggung jawab.

  • Cerminan iman seorang muslim.


3. Najis

Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor menurut syariat dan menghalangi sahnya ibadah.

📊 Jenis-jenis Najis dan Cara Menyucikan:

Jenis Najis

Contoh

Cara Menyucikan

Mukhaffafah (Ringan)

Air kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan selain ASI

Cukup dipercik air

Mutawassithah (Sedang)

Darah, kotoran manusia, air kencing

Dicuci hingga hilang bau, warna, rasa

Mughallazhah (Berat)

Anjing, babi

Dicuci 7 kali, salah satunya dengan tanah/debu

4. Hadas

Hadas adalah keadaan tidak suci yang melekat pada seseorang dan menghalangi ibadah tertentu.

📊 Macam Hadas dan Penyucian:

Jenis Hadas

Penyebab

Cara Mensucikan

Hadas Kecil

Buang air, keluar angin, tidur nyenyak

Wudhu

Hadas Besar

Junub, haid, nifas

Mandi wajib (janabah)


5. Alat-alat Thaharah

  1. Air Mutlak – air hujan, sumur, sungai, laut, es, embun.

  2. Debu Suci – untuk tayamum.

  3. Batu/Tisu/Kain – untuk istinja’.

  4. Sabun & Alat Kebersihan Modern – membantu penyucian, tetapi tetap mengikuti syariat.


6. Tata Cara Thaharah

📌 Bagan Thaharah


➡ Jika tidak ada air → Tayamum.

➡ Jika terkena najis → disucikan sesuai jenisnya.


7. Implementasi Thaharah

         Untuk mengimplementasikan pemahaman tentang Thaharah berikut beberapa kegiatan yang dapat     dilakukan dalam kehidupan sehari-hari :
  • Membiasakan mandi, wudhu, menjaga pakaian tetap suci.

  • Menjaga kebersihan kelas & rumah.

  • Membiasakan pola hidup sehat.

  • Menunjukkan cinta kepada Allah dengan menjaga kesucian diri dan hati.


D. Refleksi

  • Apakah saya sudah menjaga kebersihan diri dan pakaian setiap hari?

  • Bagaimana hubungan antara thaharah dengan cinta kepada Allah?

  • Apa yang terjadi jika seorang muslim tidak peduli pada thaharah?


E. Tugas Pembelajaran

1.  Tugas Mandiri (Individual Task)

Judul: Refleksi Pribadi Tentang Thaharah

  • Buatlah esai 1–2 halaman tentang pengalaman pribadi menjaga kebersihan diri sehari-hari (misalnya saat wudhu, menjaga pakaian tetap suci, atau membersihkan lingkungan sekitar).

  • Hubungkan dengan pentingnya thaharah dalam kehidupan spiritual dan sosial.

  • Akhiri dengan komitmen pribadi dalam menjaga kebersihan sebagai wujud cinta kepada Allah.


2.  Tugas Kelompok (Collaborative Task)

Judul: Praktek Bersuci dalam Kehidupan Nyata

  • Bentuk kelompok kecil (3–5 orang).

  • Setiap kelompok mendemonstrasikan secara langsung:

    1. Tata cara wudhu yang benar.

    2. Tata cara tayamum dengan debu suci.

    3. Cara menyucikan pakaian/tempat yang terkena najis.

  • Rekam kegiatan dalam bentuk video atau foto lalu presentasikan di kelas.

  • Diskusikan nilai cinta kebersihan dan kasih sayang terhadap sesama (misalnya mengingatkan teman yang lupa bersuci dengan cara baik).


3.  Tugas Portofolio (Deep Learning Project)

Judul: Proyek Hidup Bersih Islami

  • Selama 1 minggu, peserta didik membuat jurnal kebersihan pribadi berisi catatan kegiatan menjaga kebersihan diri, pakaian, tempat belajar, dan lingkungan rumah.

  • Sertakan dokumentasi (foto atau catatan harian).

  • Refleksikan: apa manfaat yang dirasakan? Apa tantangan dalam menjaga kebersihan?

  • Hasil portofolio disusun dalam bentuk laporan atau poster kreatif dengan pesan motivasi Islami tentang pentingnya thaharah.

F. Rangkuman

  • Thaharah artinya bersih/suci dari hadas dan najis.

  • Najis ada tiga: mukhaffafah, mutawassithah, mughallazhah.

  • Hadas ada dua: kecil (disucikan dengan wudhu) dan besar (disucikan dengan mandi wajib).

  • Alat thaharah: air, debu, batu/tisu, dan alat kebersihan modern.

  • Implementasi thaharah = hidup bersih, sehat, dan siap beribadah.


G. Latihan Soal

  1. Jelaskan perbedaan antara hadas kecil dan hadas besar.

  2. Sebutkan tiga contoh najis mutawassithah beserta cara menyucikannya.

  3. Mengapa thaharah disebut kunci sah ibadah?

  4. Bagaimana cara menyucikan pakaian yang terkena najis mughallazhah?

  5. Berikan contoh perilaku thaharah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.


Soal Penilaian Sumatif – Bab Thaharah

1. Thaharah secara bahasa berarti...
A. Suci dari najis saja
B. Membersihkan diri dari kotoran lahiriah
C. Bersih dan suci dari segala kotoran, baik lahir maupun batin
D. Mensucikan diri dari dosa-dosa besar
E. Menjauhi hal-hal yang diharamkan

2. Mengapa Thaharah penting dalam Islam?
A. Karena hanya sebatas kebersihan jasmani
B. Karena merupakan kebiasaan turun-temurun
C. Karena tanpa Thaharah, ibadah seperti salat tidak sah
D. Karena hanya untuk menjaga kesehatan
E. Karena diajarkan sejak kecil oleh orang tua

3. Najis yang termasuk kategori najis ringan (mukhaffafah) adalah...
A. Darah
B. Air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI
C. Bangkai binatang darat
D. Muntah
E. Anjing

4. Hadats dibagi menjadi dua, yaitu...
A. Najis dan suci
B. Ringan dan berat
C. Besar dan kecil
D. Batin dan lahir
E. Murni dan tercemar

5. Berikut ini yang termasuk alat untuk bersuci adalah...
A. Minyak wangi
B. Air, debu, dan batu
C. Daun, kayu, dan api
D. Tanah, angin, dan api
E. Minyak, sabun, dan parfum

6. Tayammum dilakukan dengan media...
A. Daun-daunan
B. Batu dan kerikil
C. Air sungai
D. Tanah atau debu yang suci
E. Pasir di tepi pantai

7. Syarat sah wudu di antaranya adalah...
A. Membaca basmalah saat mencuci tangan
B. Menggunakan air suci dan menyucikan
C. Dilakukan sebelum tidur
D. Menghadap kiblat
E. Dilakukan di masjid

8. Salah satu contoh najis berat (mughallazah) adalah...
A. Air liur kucing
B. Darah haid
C. Kotoran kambing
D. Air liur anjing
E. Air kencing bayi

Soal HOTS

9. Jika seseorang sedang berada di perjalanan jauh dan tidak mendapatkan air sama sekali, apa yang seharusnya ia lakukan agar tetap dapat melaksanakan salat?
A. Menunggu sampai menemukan air
B. Tidak perlu salat karena tidak ada air
C. Tayammum dengan debu yang suci
D. Mengganti salat dengan membaca doa
E. Mengqadha salat setelah menemukan air


10. Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana konsep Thaharah dapat diimplementasikan selain untuk keperluan ibadah?
A. Hanya untuk menjaga kesehatan tubuh
B. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, diri, dan hati dari sifat tercela
C. Hanya dengan mandi setiap pagi
D. Dengan membeli banyak sabun pembersih
E. Hanya dengan mencuci pakaian secara rutin

📘 Soal Isian Singkat – Bab Thaharah

1. Thaharah secara istilah berarti …

2. Ibadah yang tidak sah jika tidak diawali dengan Thaharah adalah …

3. Najis terbagi menjadi tiga macam, yaitu …

4. Contoh najis mutawassithah adalah …

5. Hadas besar dapat disucikan dengan cara …

6. Alat yang dapat digunakan untuk tayammum adalah …

7. Rukun wudu ada … jumlahnya.

8. Najis mughallazah hanya bisa disucikan dengan cara …

9. Sunnah berwudu sebelum tidur memiliki hikmah, yaitu …

10. Salah satu implementasi Thaharah dalam kehidupan sehari-hari adalah …

📘 Soal Uraian – Bab Thaharah

1. Jelaskan pengertian Thaharah menurut bahasa dan istilah serta pentingnya dalam ibadah sehari-hari!

2. Bedakan antara najis dan hadas! Berikan masing-masing contohnya!

3. Sebutkan dan jelaskan rukun wudu serta syarat sahnya!

4. Bagaimana cara menyucikan diri dari hadas besar? Sertakan dalil atau alasan mengapa hal itu diwajibkan!

5. Jelaskan implementasi konsep Thaharah dalam kehidupan modern, misalnya di sekolah, rumah, dan masyarakat!

📘 Soal Pengayaan – Bab Thaharah

1. Mengapa Islam sangat menekankan kebersihan sebelum beribadah, padahal Allah Maha Suci dan tidak membutuhkan kesucian manusia?

2. Bagaimana pendapatmu jika seseorang hanya menjaga kebersihan jasmani tetapi lalai menjaga kebersihan hati (rohani)? Apakah itu sudah mencerminkan Thaharah yang sempurna? Jelaskan alasanmu!

3. Di daerah yang sulit air, bagaimana cara umat Islam tetap bisa melaksanakan thaharah dengan baik? Kaitkan dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin!

4. Saat ini banyak orang menggunakan produk pembersih modern seperti tisu basah, hand sanitizer, dan sabun antiseptik. Menurutmu, bagaimana kedudukan alat-alat tersebut dalam perspektif thaharah? Apakah bisa menggantikan air?

5. Buatlah sebuah contoh kampanye singkat (slogan atau kalimat ajakan) untuk mengajak teman-teman di sekolah agar selalu menjaga thaharah dalam kehidupan sehari-hari!

DOWNLOAD LKS NYA KLIK GAMBAR DI BAWAH !





Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semangat pagi, Ananda siswa dan siswi MAN 2 Bandung yang baik dan cerdas. Pada kesempatan ini bapak akan menjelaskan overview pembelajaran di Kelas X ini yaitu bab ke-4 dengan materi : ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN, BERTAMU DAN MENERIMA TAMU.
Sedangkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang harus dimiliki kalian setelah belajar ini adalah sebagai berikut ini :



Sekarang coba perhatikan Peta Konsep berikut ini :


Selanjutnya silakan dibaca uraian berikut ini...

Ide dasar yang terdapat dalam diri manusia adalah tertutupnya aurat. Namun karena 
godaan setan maka aurat manusia menjadi terbuka. Untuk itu konsep berpakaian/ 
menutup aurat adalah sejalan dengan adanya manusia itu sendiri, yaitu Adam dan Hawa. 

Dalam konteks kehidupan modern, pakaian bukan sekedar difungsikan untuk menutup 
aurat, dan melindungi tubuh dari sengatan matahari dan bencana tetapi juga difungsikan 
untuk meningkatkan keindahan bagi pemakainya.  Dari sinilah berkembangnya mode 
pakaian. 

Mencintai keindahan adalah fitrah manusia yang dicapainya melalui kegiatan berhias. 
Islam mengajarkan, berhias bukan hanya untuk memenuhi selera keindahan diri sendiri 
dan sosial, tetapi lebih diutamakan untuk beribadah kepada Allah Swt. 

 Safar atau perjalanan adalah kebisaaan umat manusia sejak dahulu kala. Kebisaaan ini 
dapat meningkatkan pengetahuan dan keimanan kepada Allah Swt., Kemajuan bangsa-
bangsa terdahulu tidak terlepas dari kebisaaanya mengadakan perjalanan walaupun ke 
daerah baru yang sama sekali belum pernah dikunjunginya. 

Sebagai manusia sosial, maka manusia senantiasa cenderung untuk mengadakan 
komunikasi dengan yang lainnya. Berkomunikasi dengan orang lain melahirkan suatu 
tradisi bertamu dan menerima tamu. Untuk menjaga etika/akhlak bertamu dan menerima 
tamu maka perlu adanya kode etik yang harus dipahami bersama antara orang yang 
bertamu dan yang menerima tamu


Silakan buat 3 pertanyaan atau komentar yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang ADAB BERPAKAIAN, BERHIAS, PERJALANAN,  BERTAMU DAN MENERIMA TAMU dengan melihat gambar di atas. Kalian bisa melihat referensinya pada BAHAN AJAR yang telah Bapak Upload di E-Learning MAN 2 BANDUNG. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan tersebut silakan kalian upload di Penugasan KI3 di Elearning yang telah Bapak sediakan di Website http://elearning.man2bandung.sch.id 

Terima Kasih.
Semangat belajar ya....

Wallahulmuafiq ila aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semangat pagi, Ananda siswa dan siswi MAN 2 Bandung yang baik dan cerdas. Pada kesempatan ini bapak akan menjelaskan overview pembelajaran di Kelas X ini yaitu bab ke-4 dengan materi : SHALAT.
Sedangkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang harus dimiliki kalian setelah belajar ini adalah sebagai berikut ini :



Sekarang coba perhatikan Peta Konsep berikut ini :


Selanjutnya silakan dibaca uraian berikut ini...

Shalat menurut bahasa berarti doa, sedangkan menurut istilah ahli fikih,  shalat  adalah 
ibadah yang tersusun dari beberapa ucapan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratul 
ihram dan diakhiri dengan  ucapan salam, serta memenuhi beberapa syarat yang telah 
ditentukan 

Syarat shalat ada dua macam; Syarat wajib shalat dan syarat sebelum melaksanakan sha-
lat. Pertama, Syarat wajib shalat ada 6 yaitu: (1) Islam; (2) Balig; (3) Berakal; (4) Suci 
dari haid dan nifas; (5) Panca indera normal; (6) dakwah Islam telah tersampaikan. Dan 
kedua, syarat sebelum melaksanakan shalat ada 5 yaitu: (1) anggota badan suci dari ha-
das baik hadas besar maupun hadas kecil; (2) anggota badan, pakaian dan tempat suci 
dari najis; (3) menutup aurat; (4) mengetahui masuknya waktu shalat; dan (5) menghadap 
kiblat.   

Rukun-rukun shalat yaitu: (1) Niat;  (2) Berdiri bagi yang mampu  (3) Takbiratul ihrâm, 
(4) Membaca surat al-Fatihah;  (5) Ruku‟;  (6) Thuma‟ninah; (7) Bangun dari ruku‟ dan 
I‟tidal; (8) Thuma‟ninah; (9) Sujud; (10) Thuma‟ninah; (11) Duduk diantara dua sujud; 
(12) Thuma‟ninah; (13) Duduk untuk tasyahhud akhir;  (14) Membaca tasyahhud akhir; 
(15) Membaca shalawat pada Nabi Saw. saat tasyahhud akhir; (16) Salam pertama; (17) 
Niat keluar dari shalat; (18) Tertib.  

Sunnah-sunnah sebelum melakukan shalat ada 2 yaitu; azan dan iqamah

Sunnah saat melaksanakan shalat ada dua. yaitu Sunnah Ab'ad dan Sunnah Hay'ah  

Hal-hal yang membatalkan shalat yaitu; berbicara dengan sengaja, melakukan gerakan 
berkali-kali selain gerakan  shalat  secara  berturut-turut, berhadas kecil atau besar mes-
kipun dalam keadaan lupa, membawa najis atau munculnya najis secara tiba-tiba yang 
tidak di-ma‘fu, terbuka aurat secara sengaja, merubah niat, membelakangi kiblat, makan 
dan minum baik itu banyak atau sedikit, tertawa terbahak-bahak dan murtad



Silakan buat 4 pertanyaan atau komentar yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang SHALAT dengan melihat gambar di atas. Kalian bisa melihat referensinya pada BAHAN AJAR yang telah Bapak Upload di E-Learning MAN 2 BANDUNG. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan tersebut silakan kalian upload di Penugasan KI3 di Elearning yang telah Bapak sediakan di Website http://elearning.man2bandung.sch.id 

Terima Kasih.
Semangat belajar ya....

Wallahulmuafiq ila aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

 


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semangat pagi, Ananda siswa dan siswi MAN 2 Bandung yang baik dan cerdas. Pada kesempatan ini bapak akan menjelaskan overview pembelajaran di Kelas X ini yaitu bab ke-4 dengan materi : HAJI DAN UMROH.
Sedangkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang harus dimiliki kalian setelah belajar ini adalah sebagai berikut ini :



Sekarang coba perhatikan Peta Konsep berikut ini :


Selanjutnya silakan dibaca uraian berikut ini...

Seberapa pentingkah al-Qur’an dalam kehidupan kalian? Coba masing-masing kalian 
mengingat-ingat berapa menit atau berapa jam waktu yang digunakan untuk membaca al-
Qur’an dalam sehari semalam? Pahamkah kalian dengan ayat-ayat al-Qur’an yang kalian 
baca? Al-Qur’an memiliki kedudukan yang sangat penting dan sentral dalam kehidupan kaum 
muslimin. 

Al-Qur’an adalah sumber dari segala sumber hukum dalam Islam. Artinya al-Qur’an 
merupakan pedoman atau patokan bagi sumber hukum yang lain. Sumber hukum Islam yang 
lain tidak boleh bertentangan dengan al-Qur’an. Begitu sentralnya posisi dan fungsi al-Qur’an 
dalam agama Islam karena di al-Qur’an kita dapat mengetahui petunjuk ilahi. Dengan 
berpedoman kepada al-Qur’an seseorang pasti akan mendapatkan kesuksesan hidup baik di 
dunia maupun akhirat. Karena itu, barakah al-Qur’an yang terbesar bagi umat Islam tatkala 
al-Qur’an dipahami dan dilaksanakan isi petunjuknya. Untuk itu pembahasan al-Qur’an 
sebagai sumber hukum Islam dalam bab ini sangat penting untuk dipahami oleh semua siswa. 

Al-Quran  ialah  firman  Allah  Swt.  yang  diturunkan  kepada  Muhammad  Saw. 
berbahasa  arab,  diriwayatkan  kepada  kita  secara  mutawatir,  termaktub  di  dalam 
mushaf,  membacanya  merupakan  ibadah,  dimulai  dari  surat  al-fātiḥah  dan  diakhiri 
dengan surat al-nās. 

Al-Qur’an merupakan sumber utama dan pertama bagi penetapan hukum Islam, dan 
karena itu al-Qur’an dikatakan sebagai sumber dari semua sumber hukum Islam 
(رداصملاَردصم).

Secara  garis besar hukum-hukum yang dijelaskan dalam al-Qur’an terbagi ke dalam 
tiga kelompok sebagai berikut. 

a.  Hukum-hukum  akidah  (keimanan),  yaitu  terkait  dengan  kewajiban  setiap 
mukallaf  untuk  meyakini  Allah,  malaikat  Allah,  kitab-kitab  Allah,  para  rasul 
Allah dan hari akhir. Dengan kata  lain hukum-hukum yang  terkait dengan  rukun 
iman. 
b.  Hukum-hukum akhlak, yaitu terkait dengan kewajiban mukallaf untuk berhias diri 
dengan keutamaan-keutamaan dan menghindarkan dirinya dari hal-hal kehinaan. 
c.  Hukum-hukum amaliyah, yaitu terkait dengan semua yang keluar dari seorang 
mukallaf berupa perkataan,  perbuatan, akad atau transaksi, dan pendayagunaan 
yang dilakukannya. Hukum kelompok ketiga inilah yang disebut dengan fikih (َهقف
نأرقلا). 

Al-Qur’an dalam menetapkan hukum memiliki beberapa prinsip atau sifat, yaitu tidak 
memberatkan, menyedikitkan beban, bertahap dalam pelaksanaannya, membatasi 
yang mutlak, dan mengkhususkan yang umum. 

Ayat-ayat al-Qur’an dari segi kandungan maknanya  (dalālah) ada dua macam, yaitu 
ada yang qaṭ’i dan ada yang ẓanni 


Untuk Tugas KI3 pembelajaran kali ini silakan baca pertanyaan-pertanyaan berikut ini !

1.  Berdasar kepada pengertian al-Qur’an, berilah penjelasan tentang kekhususan yang 
ada pada al-Qur’an sehingga dapat dibedakan dengan yang lain! 

2.  Apa pendapat kalian tentang kehujjahan al-Qur’an sebagai sumber hukum Islam? 

3.  Secara garis besar hukum-hukum yang dijelaskan dalam al-Qur’an terbagi ke dalam 
tiga kelompok. Apa perbedaan dari tiga kelompok hukum tersebut? 

4.  Berilah penjelasan yang lengkap dan baik tentang beberapa prinsip atau sifat al-
Qur’an dalam menetapkan hukum! 

5.  Apa bedanya dalalah al-Qur’an yang qaṭ’i dengan yang ẓanni ?  

Silakan jawab pertanyaan di atas di buku tulis kalian kemudian fotokan hasilnya dan upload di E-Learning MAN 2 Bandung di web https://elearning.man2bandung.sch.id . Kalian bisa melihat referensinya pada BAHAN AJAR yang telah Bapak Upload di E-Learning MAN 2 BANDUNG

Terima Kasih.
Semangat belajar ya....

Wallahulmuafiq ila aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget