Halloween Costume ideas 2015
Articles by "Fikih Kelas X"

TADARUS

A. Pengantar

Puasa adalah salah satu bentuk ibadah yang memiliki kedudukan sangat penting dalam ajaran Islam. Ia tidak hanya termasuk dalam rukun Islam yang lima, tetapi juga merupakan sarana pendidikan jiwa dan pengendalian diri yang paripurna. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman:

“Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Ayat tersebut menegaskan bahwa puasa merupakan syariat yang berlaku sejak umat-umat terdahulu. Dengan puasa, seorang muslim ditempa agar mampu menahan diri dari dorongan hawa nafsu, menjaga ucapan, mengendalikan emosi, serta memperkuat hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi lebih dari itu:

  • Puasa mendidik hati untuk ikhlas, karena hanya Allah yang mengetahui apakah seseorang benar-benar berpuasa.

  • Puasa menumbuhkan rasa empati, karena dengan lapar seseorang dapat merasakan penderitaan orang miskin.

  • Puasa mengajarkan kedisiplinan, karena pelaksanaannya terikat oleh waktu yang jelas (dari fajar hingga terbenam matahari).

  • Puasa juga melatih kesabaran, kejujuran, dan kepedulian sosial, yang pada akhirnya mengantarkan kepada takwa.

Dengan demikian, puasa memiliki dimensi spiritual, moral, sosial, dan kesehatan. Maka, memahami syariat puasa secara benar menjadi bekal penting bagi seorang muslim untuk menjalani kehidupan yang seimbang dan bermakna.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan mampu:

  1. Menjelaskan definisi dan pentingnya ibadah puasa sebagai salah satu syariat Islam.

  2. Menjelaskan ketentuan-ketentuan dalam menjalankan syariat puasa.

  3. Menyebutkan macam-macam puasa yang disyariatkan oleh Islam.

  4. Menyajikan hasil analisis tentang ibadah puasa sebagai salah satu syariat Islam.

C. Materi Pokok

1. Definisi dan Pentingnya Puasa

  • Definisi:

    • Secara bahasa, ṣaum berarti imsāk atau menahan diri.

    • Secara istilah, puasa adalah menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan niat beribadah kepada Allah SWT.

  • Pentingnya Puasa dalam Islam:

    1. Ibadah pokok: Puasa adalah rukun Islam ketiga, setelah syahadat dan salat.

    2. Jalan menuju takwa: Melatih pengendalian diri dan meningkatkan kualitas iman.

    3. Pendidikan spiritual: Membiasakan seseorang untuk ikhlas, sabar, dan taat.

    4. Pendidikan sosial: Menumbuhkan solidaritas dengan orang miskin dan lemah.

    5. Pendidikan moral: Mengajarkan kejujuran, pengendalian emosi, dan etika dalam pergaulan.

    6. Manfaat kesehatan: Membantu detoksifikasi tubuh, mengatur pola makan, dan menjaga keseimbangan hidup.


2. Ketentuan-Ketentuan dalam Menjalankan Syariat Puasa

  • Syarat Wajib Puasa:

    1. Beragama Islam.

    2. Baligh (sudah dewasa).

    3. Berakal sehat.

    4. Mampu melaksanakan puasa (tidak sakit atau lemah).

    5. Suci dari haid dan nifas bagi perempuan.

  • Rukun Puasa:

    1. Niat – dilakukan di malam hari sebelum fajar, terutama untuk puasa wajib.

    2. Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan sejak terbit fajar sampai terbenam matahari.

  • Hal-hal yang Membatalkan Puasa:

    • Makan atau minum dengan sengaja.

    • Berhubungan suami istri di siang hari.

    • Muntah dengan disengaja.

    • Keluarnya darah haid/nifas.

    • Murtad (keluar dari Islam).

  • Hal-hal yang Makruh dalam Puasa:

    • Berlebihan dalam berkumur atau beristinsyaq (menghirup air ke hidung).

    • Berlebihan dalam makan sahur dan berbuka.

    • Menggunakan perkataan kotor atau perbuatan sia-sia.

  • Keringanan dalam Puasa:

    • Orang sakit dan musafir boleh berbuka, tetapi wajib menggantinya di hari lain.

    • Orang tua renta, serta orang sakit yang tidak ada harapan sembuh boleh berbuka dan mengganti dengan fidyah.

    • Ibu hamil dan menyusui boleh berbuka jika khawatir akan kesehatan dirinya atau bayinya, dengan kewajiban qadha/fidyah.


3. Macam-Macam Puasa dalam Islam

  • Puasa Wajib:

    1. Puasa Ramadhan.

    2. Puasa Qadha (mengganti puasa Ramadhan yang tertinggal).

    3. Puasa Nazar (janji yang wajib dipenuhi).

    4. Puasa Kafarat (denda, misalnya karena melanggar sumpah).

  • Puasa Sunnah:

    1. Puasa Senin-Kamis.

    2. Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 setiap bulan hijriyah).

    3. Puasa Arafah (9 Dzulhijjah bagi yang tidak berhaji).

    4. Puasa Asyura (10 Muharram) dan Tasua (9 Muharram).

    5. Puasa 6 hari di bulan Syawal.

    6. Puasa Daud (sehari puasa, sehari berbuka).

  • Puasa yang Dilarang:

    • Puasa pada hari raya Idul Fitri (1 Syawal).

    • Puasa pada hari raya Idul Adha (10 Dzulhijjah).

    • Puasa pada hari-hari tasyrik (11, 12, 13 Dzulhijjah).


4. Analisis Puasa sebagai Syariat Islam

  • Dimensi Spiritual: Puasa membangun hubungan hamba dengan Allah melalui ikhlas, sabar, dan taat.

  • Dimensi Sosial: Puasa memperkuat rasa kepedulian dan empati terhadap orang miskin.

  • Dimensi Moral: Puasa mendidik pengendalian diri dari amarah, dusta, dan perbuatan sia-sia.

  • Dimensi Kesehatan: Puasa membantu tubuh membersihkan racun, menjaga pola makan, dan menyehatkan organ pencernaan.

  • Dimensi Pendidikan: Puasa melatih kedisiplinan, tanggung jawab, dan kemampuan menunda kesenangan.

Dengan demikian, puasa adalah syariat yang menyatukan aspek jasmani, rohani, sosial, dan moral, sehingga menghasilkan pribadi muslim yang paripurna.

D. Refleksi

  • Apakah saya sudah berpuasa dengan niat ikhlas karena Allah?

  • Bagaimana hubungan puasa dengan peningkatan takwa?

  • Apa hikmah terbesar yang saya rasakan saat berpuasa?


E. Tugas Pembelajaran

1. Tugas Mandiri (Individual Task)
Judul: Refleksi Pribadi Tentang Puasa

  • Buatlah tulisan 1–2 halaman mengenai pengalaman berpuasa Ramadhan atau puasa sunnah.

  • Jelaskan pengaruh puasa terhadap sikap, perilaku, dan hubunganmu dengan Allah dan sesama.

  • Akhiri dengan komitmen pribadi untuk memperbaiki kualitas puasa.

2. Tugas Kelompok (Collaborative Task)
Judul: Puasa sebagai Solusi Remaja Zaman Now

  • Diskusikan dalam kelompok kecil bagaimana syariat puasa bisa menjadi solusi atas masalah remaja (konsumsi berlebihan, emosi, kurang empati).

  • Hasil diskusi dituangkan dalam bentuk poster edukatif atau video pendek yang inspiratif.

3. Tugas Portofolio (Deep Learning Project)
Judul: Jurnal Ibadah Puasa

  • Selama 1 bulan, buat jurnal berisi: niat, kendala, hikmah, dan dampak sosial dari puasa yang dilakukan.

  • Sajikan dalam bentuk laporan kreatif (buku harian, presentasi digital, atau poster).


F. Rangkuman

  • Puasa artinya menahan diri dari hal-hal yang membatalkan dengan niat ibadah.

  • Puasa Ramadhan hukumnya wajib bagi setiap muslim yang memenuhi syarat.

  • Ada puasa wajib, sunnah, dan yang dilarang.

  • Hikmah puasa meliputi aspek spiritual, moral, sosial, dan kesehatan.


G. Latihan Soal
  1. Jelaskan pengertian puasa menurut bahasa dan istilah serta hubungannya dengan takwa!

  2. Sebutkan rukun puasa dan syarat wajib puasa Ramadhan!

  3. Apa saja hal yang membatalkan puasa? Sertakan alasannya!

  4. Sebutkan macam-macam puasa yang disyariatkan dalam Islam dan berikan contohnya!

  5. Bagaimana implementasi hikmah puasa dalam kehidupan sehari-hari, baik di rumah maupun di sekolah?

📘 Soal Penilaian Sumatif 

Pilihan Ganda 

(Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf A, B, C, D, atau E!)

  1. Secara istilah, puasa adalah …
    A. Menahan diri dari lapar dan haus sepanjang tahun
    B. Menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan sejak fajar hingga magrib dengan niat karena Allah
    C. Menahan diri dari makanan yang haram saja
    D. Mengurangi makan dan minum setiap hari
    E. Menahan diri dari amarah dan emosi saja

  2. Tujuan utama diwajibkannya puasa adalah …
    A. Menjadi umat yang sehat dan kuat
    B. Supaya umat Islam lebih kaya
    C. Agar manusia mencapai derajat takwa
    D. Agar tubuh tetap ramping
    E. Agar umat Islam tidak malas

  3. Dalil kewajiban puasa terdapat dalam QS …
    A. Al-Baqarah: 183
    B. An-Nisa: 36
    C. Ali Imran: 185
    D. Al-Maidah: 90
    E. At-Taubah: 111

  4. Berikut ini yang termasuk rukun puasa adalah …
    A. Sahur dan berbuka
    B. Membaca doa berbuka
    C. Niat dan menahan diri dari hal-hal yang membatalkan
    D. Menjaga lisan dari perkataan kotor
    E. Membayar fidyah dan qadha

  5. Orang tua renta yang tidak mampu berpuasa memiliki keringanan dengan …
    A. Mengqadha puasa di bulan berikutnya
    B. Membayar fidyah sesuai jumlah hari yang ditinggalkan
    C. Tidak perlu mengganti apa pun
    D. Berpuasa setengah hari
    E. Mengganti dengan puasa sunnah

  6. Puasa yang dilarang dalam Islam adalah …
    A. Puasa Senin-Kamis
    B. Puasa Idul Fitri
    C. Puasa Arafah
    D. Puasa Asyura
    E. Puasa 6 hari Syawal

  7. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan pada tanggal … setiap bulan hijriyah.
    A. 1, 2, 3
    B. 7, 8, 9
    C. 10, 11, 12
    D. 13, 14, 15
    E. 27, 28, 29

  8. Berikut ini yang tidak membatalkan puasa adalah …
    A. Makan dengan sengaja
    B. Minum dengan sengaja
    C. Hubungan suami istri di siang hari
    D. Muntah dengan sengaja
    E. Mimpi basah


Soal HOTS

  1. Seorang siswa sedang berpuasa Ramadhan. Saat siang hari ia merasa sangat lelah lalu memutuskan untuk tidur panjang hingga menjelang berbuka. Menurutmu, apakah puasanya sah? Apa hikmah yang bisa dipetik dari kejadian tersebut?
    A. Sah, karena tidur tidak membatalkan puasa, dan hikmahnya menjaga energi.
    B. Tidak sah, karena tidur lama membatalkan puasa.
    C. Sah, tetapi tetap berdosa karena tidak membantu orang tua.
    D. Tidak sah, karena puasa harus diisi dengan aktivitas.
    E. Sah, tetapi tidak mendapat pahala sama sekali.

  2. Banyak remaja zaman sekarang gemar mengonsumsi makanan berlebihan dan kurang peduli terhadap orang miskin. Bagaimana syariat puasa dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut?
    A. Dengan melatih kesabaran saja
    B. Dengan membiasakan sahur dan berbuka
    C. Dengan menumbuhkan rasa empati dan mengendalikan diri dari sifat berlebihan
    D. Dengan memperbanyak tidur di siang hari
    E. Dengan mengurangi aktivitas belajar agar tidak lelah

Soal Isian Singkat

(Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!)

  1. Dalil kewajiban puasa terdapat dalam surat … ayat …

  2. Secara bahasa, ṣaum berarti …

  3. Puasa Ramadhan termasuk dalam kategori puasa …

  4. Salah satu hikmah puasa adalah menumbuhkan rasa … terhadap sesama.

  5. Orang sakit yang tidak dapat sembuh boleh berbuka dengan mengganti …

  6. Puasa Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap tanggal … bulan hijriyah.

  7. Puasa kafarat dilakukan sebagai …

  8. Niat puasa Ramadhan wajib dilakukan pada waktu …

  9. Hari yang dilarang untuk berpuasa adalah tanggal … Dzulhijjah.

  10. Puasa 6 hari di bulan Syawal hukumnya …


Soal Uraian

(Jawab dengan jelas dan lengkap!)

  1. Jelaskan perbedaan antara puasa wajib, puasa sunnah, dan puasa yang dilarang dalam Islam beserta contohnya!

  2. Mengapa puasa disebut sebagai ibadah yang dapat melatih manusia mencapai derajat takwa?

  3. Sebutkan hal-hal yang membatalkan puasa dan jelaskan alasannya!

  4. Bagaimana analisis Anda mengenai manfaat puasa dari sisi sosial dan kesehatan?

  5. Jelaskan keringanan (rukhsah) yang diberikan Islam kepada orang yang tidak mampu melaksanakan puasa Ramadhan beserta konsekuensinya!


Soal Pengayaan

(Digunakan untuk melatih berpikir kritis dan kreatif)

  1. Bagaimana sikapmu jika ada teman yang pura-pura berpuasa agar terlihat baik di depan orang lain?

  2. Menurutmu, apakah puasa hanya bermanfaat bagi kesehatan jasmani? Jelaskan dengan alasan!

  3. Bagaimana cara menerapkan hikmah puasa dalam kehidupan di sekolah, khususnya dalam membangun kebersamaan dengan teman?

  4. Puasa dapat membentuk pribadi yang peduli dan penuh cinta. Jelaskan contoh nyata penerapannya dalam masyarakat!

  5. Buatlah slogan singkat atau kalimat ajakan yang dapat memotivasi teman-temanmu untuk semangat berpuasa!

DOWNLOAD LKS NYA KLIK GAMBAR DI BAWAH !


TADARUS

 A. Pengantar

Pernahkah kalian merasa tidak nyaman ketika tubuh dalam keadaan kotor, pakaian bau, atau lingkungan berantakan? Perasaan itu wajar, karena manusia pada dasarnya mencintai kebersihan. Dalam Islam, kebersihan bukan hanya sekadar masalah kesehatan atau kenyamanan hidup, melainkan juga bagian dari keimanan.

Islam menempatkan kebersihan pada posisi yang sangat penting. Salah satu bentuk ajaran kebersihan dalam Islam adalah thaharah, yaitu bersuci dari najis dan hadas. Thaharah menjadi syarat utama untuk melaksanakan ibadah-ibadah tertentu, terutama shalat. Tanpa thaharah, ibadah seorang muslim tidak akan sah. Hal ini menunjukkan bahwa ibadah yang dilakukan seorang hamba tidak hanya menuntut hati yang ikhlas, tetapi juga jasad yang suci.

Rasulullah SAW bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

"Bersuci adalah sebagian dari iman." (HR. Muslim)

Hadis ini memberi pelajaran bahwa seorang muslim yang benar-benar beriman seharusnya mencintai kebersihan, baik kebersihan lahir maupun batin. Seorang muslim yang terbiasa menjaga thaharah akan tampil sebagai pribadi yang disiplin, sehat, rapi, dan terhormat di hadapan manusia serta mulia di hadapan Allah SWT.

Di zaman modern seperti sekarang, ajaran thaharah juga sangat relevan. Banyak penyakit menular muncul akibat kelalaian manusia menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Dengan membiasakan thaharah, kita tidak hanya taat kepada Allah, tetapi juga ikut berperan menjaga kesehatan dan keselamatan diri serta orang lain.

Jadi, mempelajari thaharah bukan hanya untuk memenuhi tuntutan kurikulum atau sekadar syarat dalam beribadah, melainkan untuk membentuk gaya hidup Islami yang bersih, sehat, dan penuh cinta kasih.


B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari bab ini, peserta didik diharapkan dapat:

  1. Menjelaskan pengertian dan pentingnya thaharah dalam Islam.

  2. Menjelaskan pengertian najis, hadas, dan cara menyucikannya.

  3. Menyebutkan berbagai macam alat untuk melakukan thaharah.

  4. Mendemonstrasikan tata cara thaharah dari hadas dan najis.

  5. Membiasakan diri berperilaku bersih sebagai implementasi dari pemahaman thaharah.


C. Materi Pokok

1. Pengertian Thaharah

      Thaharah menurut bahasa artinya "bersih", sedangkan menurut istilah syara' berarti bersih dari hadas dan najis.
    Hadas dibagi menjadi dua, yaitu hadas besar dan hadas kecil. Menghilangkan hadas besar yaitu dengan cara mandi atau tayamum, sedangkan menghilangkan hadas kecil yaitu dengan cara wudhu atau tayamum.
      Bersuci dari hadas, baik hadas besar atau hadas kecil hanya pada bagian badan saja. Sedangkan bersuci dari najis berlaku pada badan, pakaian dan tempat, yaitu dengan cara menghilangkan najis tersebut dengan menggunakan air yang suci dan menyucikan.

📌 Ingat: Tanpa thaharah, shalat dan ibadah lainnya tidak sah.


2. Pentingnya Thaharah

    Thaharah merupakan masalah yang sangat penting dalam agama Islam, dan merupakan pangkal pokok ibadah yang menjadi penyongsong bagi manusia dalam menghubungkan dirinya dengan Tuhan. Berikut ini beberapa alasan pentingnya thaharah :
  • Syarat sah ibadah (shalat, thawaf, dsb).

  • Menjaga kesehatan tubuh.

  • Membentuk disiplin & tanggung jawab.

  • Cerminan iman seorang muslim.


3. Najis

Najis adalah segala sesuatu yang dianggap kotor menurut syariat dan menghalangi sahnya ibadah.

📊 Jenis-jenis Najis dan Cara Menyucikan:

Jenis Najis

Contoh

Cara Menyucikan

Mukhaffafah (Ringan)

Air kencing bayi laki-laki yang belum makan makanan selain ASI

Cukup dipercik air

Mutawassithah (Sedang)

Darah, kotoran manusia, air kencing

Dicuci hingga hilang bau, warna, rasa

Mughallazhah (Berat)

Anjing, babi

Dicuci 7 kali, salah satunya dengan tanah/debu

4. Hadas

Hadas adalah keadaan tidak suci yang melekat pada seseorang dan menghalangi ibadah tertentu.

📊 Macam Hadas dan Penyucian:

Jenis Hadas

Penyebab

Cara Mensucikan

Hadas Kecil

Buang air, keluar angin, tidur nyenyak

Wudhu

Hadas Besar

Junub, haid, nifas

Mandi wajib (janabah)


5. Alat-alat Thaharah

  1. Air Mutlak – air hujan, sumur, sungai, laut, es, embun.

  2. Debu Suci – untuk tayamum.

  3. Batu/Tisu/Kain – untuk istinja’.

  4. Sabun & Alat Kebersihan Modern – membantu penyucian, tetapi tetap mengikuti syariat.


6. Tata Cara Thaharah

📌 Bagan Thaharah


➡ Jika tidak ada air → Tayamum.

➡ Jika terkena najis → disucikan sesuai jenisnya.


7. Implementasi Thaharah

         Untuk mengimplementasikan pemahaman tentang Thaharah berikut beberapa kegiatan yang dapat     dilakukan dalam kehidupan sehari-hari :
  • Membiasakan mandi, wudhu, menjaga pakaian tetap suci.

  • Menjaga kebersihan kelas & rumah.

  • Membiasakan pola hidup sehat.

  • Menunjukkan cinta kepada Allah dengan menjaga kesucian diri dan hati.


D. Refleksi

  • Apakah saya sudah menjaga kebersihan diri dan pakaian setiap hari?

  • Bagaimana hubungan antara thaharah dengan cinta kepada Allah?

  • Apa yang terjadi jika seorang muslim tidak peduli pada thaharah?


E. Tugas Pembelajaran

1.  Tugas Mandiri (Individual Task)

Judul: Refleksi Pribadi Tentang Thaharah

  • Buatlah esai 1–2 halaman tentang pengalaman pribadi menjaga kebersihan diri sehari-hari (misalnya saat wudhu, menjaga pakaian tetap suci, atau membersihkan lingkungan sekitar).

  • Hubungkan dengan pentingnya thaharah dalam kehidupan spiritual dan sosial.

  • Akhiri dengan komitmen pribadi dalam menjaga kebersihan sebagai wujud cinta kepada Allah.


2.  Tugas Kelompok (Collaborative Task)

Judul: Praktek Bersuci dalam Kehidupan Nyata

  • Bentuk kelompok kecil (3–5 orang).

  • Setiap kelompok mendemonstrasikan secara langsung:

    1. Tata cara wudhu yang benar.

    2. Tata cara tayamum dengan debu suci.

    3. Cara menyucikan pakaian/tempat yang terkena najis.

  • Rekam kegiatan dalam bentuk video atau foto lalu presentasikan di kelas.

  • Diskusikan nilai cinta kebersihan dan kasih sayang terhadap sesama (misalnya mengingatkan teman yang lupa bersuci dengan cara baik).


3.  Tugas Portofolio (Deep Learning Project)

Judul: Proyek Hidup Bersih Islami

  • Selama 1 minggu, peserta didik membuat jurnal kebersihan pribadi berisi catatan kegiatan menjaga kebersihan diri, pakaian, tempat belajar, dan lingkungan rumah.

  • Sertakan dokumentasi (foto atau catatan harian).

  • Refleksikan: apa manfaat yang dirasakan? Apa tantangan dalam menjaga kebersihan?

  • Hasil portofolio disusun dalam bentuk laporan atau poster kreatif dengan pesan motivasi Islami tentang pentingnya thaharah.

F. Rangkuman

  • Thaharah artinya bersih/suci dari hadas dan najis.

  • Najis ada tiga: mukhaffafah, mutawassithah, mughallazhah.

  • Hadas ada dua: kecil (disucikan dengan wudhu) dan besar (disucikan dengan mandi wajib).

  • Alat thaharah: air, debu, batu/tisu, dan alat kebersihan modern.

  • Implementasi thaharah = hidup bersih, sehat, dan siap beribadah.


G. Latihan Soal

  1. Jelaskan perbedaan antara hadas kecil dan hadas besar.

  2. Sebutkan tiga contoh najis mutawassithah beserta cara menyucikannya.

  3. Mengapa thaharah disebut kunci sah ibadah?

  4. Bagaimana cara menyucikan pakaian yang terkena najis mughallazhah?

  5. Berikan contoh perilaku thaharah dalam kehidupan sehari-hari di sekolah.


Soal Penilaian Sumatif – Bab Thaharah

1. Thaharah secara bahasa berarti...
A. Suci dari najis saja
B. Membersihkan diri dari kotoran lahiriah
C. Bersih dan suci dari segala kotoran, baik lahir maupun batin
D. Mensucikan diri dari dosa-dosa besar
E. Menjauhi hal-hal yang diharamkan

2. Mengapa Thaharah penting dalam Islam?
A. Karena hanya sebatas kebersihan jasmani
B. Karena merupakan kebiasaan turun-temurun
C. Karena tanpa Thaharah, ibadah seperti salat tidak sah
D. Karena hanya untuk menjaga kesehatan
E. Karena diajarkan sejak kecil oleh orang tua

3. Najis yang termasuk kategori najis ringan (mukhaffafah) adalah...
A. Darah
B. Air kencing bayi laki-laki yang belum makan selain ASI
C. Bangkai binatang darat
D. Muntah
E. Anjing

4. Hadats dibagi menjadi dua, yaitu...
A. Najis dan suci
B. Ringan dan berat
C. Besar dan kecil
D. Batin dan lahir
E. Murni dan tercemar

5. Berikut ini yang termasuk alat untuk bersuci adalah...
A. Minyak wangi
B. Air, debu, dan batu
C. Daun, kayu, dan api
D. Tanah, angin, dan api
E. Minyak, sabun, dan parfum

6. Tayammum dilakukan dengan media...
A. Daun-daunan
B. Batu dan kerikil
C. Air sungai
D. Tanah atau debu yang suci
E. Pasir di tepi pantai

7. Syarat sah wudu di antaranya adalah...
A. Membaca basmalah saat mencuci tangan
B. Menggunakan air suci dan menyucikan
C. Dilakukan sebelum tidur
D. Menghadap kiblat
E. Dilakukan di masjid

8. Salah satu contoh najis berat (mughallazah) adalah...
A. Air liur kucing
B. Darah haid
C. Kotoran kambing
D. Air liur anjing
E. Air kencing bayi

Soal HOTS

9. Jika seseorang sedang berada di perjalanan jauh dan tidak mendapatkan air sama sekali, apa yang seharusnya ia lakukan agar tetap dapat melaksanakan salat?
A. Menunggu sampai menemukan air
B. Tidak perlu salat karena tidak ada air
C. Tayammum dengan debu yang suci
D. Mengganti salat dengan membaca doa
E. Mengqadha salat setelah menemukan air


10. Dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana konsep Thaharah dapat diimplementasikan selain untuk keperluan ibadah?
A. Hanya untuk menjaga kesehatan tubuh
B. Dengan menjaga kebersihan lingkungan, diri, dan hati dari sifat tercela
C. Hanya dengan mandi setiap pagi
D. Dengan membeli banyak sabun pembersih
E. Hanya dengan mencuci pakaian secara rutin

📘 Soal Isian Singkat – Bab Thaharah

1. Thaharah secara istilah berarti …

2. Ibadah yang tidak sah jika tidak diawali dengan Thaharah adalah …

3. Najis terbagi menjadi tiga macam, yaitu …

4. Contoh najis mutawassithah adalah …

5. Hadas besar dapat disucikan dengan cara …

6. Alat yang dapat digunakan untuk tayammum adalah …

7. Rukun wudu ada … jumlahnya.

8. Najis mughallazah hanya bisa disucikan dengan cara …

9. Sunnah berwudu sebelum tidur memiliki hikmah, yaitu …

10. Salah satu implementasi Thaharah dalam kehidupan sehari-hari adalah …

📘 Soal Uraian – Bab Thaharah

1. Jelaskan pengertian Thaharah menurut bahasa dan istilah serta pentingnya dalam ibadah sehari-hari!

2. Bedakan antara najis dan hadas! Berikan masing-masing contohnya!

3. Sebutkan dan jelaskan rukun wudu serta syarat sahnya!

4. Bagaimana cara menyucikan diri dari hadas besar? Sertakan dalil atau alasan mengapa hal itu diwajibkan!

5. Jelaskan implementasi konsep Thaharah dalam kehidupan modern, misalnya di sekolah, rumah, dan masyarakat!

📘 Soal Pengayaan – Bab Thaharah

1. Mengapa Islam sangat menekankan kebersihan sebelum beribadah, padahal Allah Maha Suci dan tidak membutuhkan kesucian manusia?

2. Bagaimana pendapatmu jika seseorang hanya menjaga kebersihan jasmani tetapi lalai menjaga kebersihan hati (rohani)? Apakah itu sudah mencerminkan Thaharah yang sempurna? Jelaskan alasanmu!

3. Di daerah yang sulit air, bagaimana cara umat Islam tetap bisa melaksanakan thaharah dengan baik? Kaitkan dengan prinsip rahmatan lil ‘alamin!

4. Saat ini banyak orang menggunakan produk pembersih modern seperti tisu basah, hand sanitizer, dan sabun antiseptik. Menurutmu, bagaimana kedudukan alat-alat tersebut dalam perspektif thaharah? Apakah bisa menggantikan air?

5. Buatlah sebuah contoh kampanye singkat (slogan atau kalimat ajakan) untuk mengajak teman-teman di sekolah agar selalu menjaga thaharah dalam kehidupan sehari-hari!

DOWNLOAD LKS NYA KLIK GAMBAR DI BAWAH !



 


Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semangat pagi, Ananda siswa dan siswi MAN 2 Bandung yang baik dan cerdas. Pada kesempatan ini bapak akan menjelaskan overview pembelajaran di Kelas X ini yaitu bab ke-4 dengan materi : SHALAT.
Sedangkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang harus dimiliki kalian setelah belajar ini adalah sebagai berikut ini :



Sekarang coba perhatikan Peta Konsep berikut ini :


Selanjutnya silakan dibaca uraian berikut ini...

Shalat menurut bahasa berarti doa, sedangkan menurut istilah ahli fikih,  shalat  adalah 
ibadah yang tersusun dari beberapa ucapan dan gerakan yang dimulai dengan takbiratul 
ihram dan diakhiri dengan  ucapan salam, serta memenuhi beberapa syarat yang telah 
ditentukan 

Syarat shalat ada dua macam; Syarat wajib shalat dan syarat sebelum melaksanakan sha-
lat. Pertama, Syarat wajib shalat ada 6 yaitu: (1) Islam; (2) Balig; (3) Berakal; (4) Suci 
dari haid dan nifas; (5) Panca indera normal; (6) dakwah Islam telah tersampaikan. Dan 
kedua, syarat sebelum melaksanakan shalat ada 5 yaitu: (1) anggota badan suci dari ha-
das baik hadas besar maupun hadas kecil; (2) anggota badan, pakaian dan tempat suci 
dari najis; (3) menutup aurat; (4) mengetahui masuknya waktu shalat; dan (5) menghadap 
kiblat.   

Rukun-rukun shalat yaitu: (1) Niat;  (2) Berdiri bagi yang mampu  (3) Takbiratul ihrâm, 
(4) Membaca surat al-Fatihah;  (5) Ruku‟;  (6) Thuma‟ninah; (7) Bangun dari ruku‟ dan 
I‟tidal; (8) Thuma‟ninah; (9) Sujud; (10) Thuma‟ninah; (11) Duduk diantara dua sujud; 
(12) Thuma‟ninah; (13) Duduk untuk tasyahhud akhir;  (14) Membaca tasyahhud akhir; 
(15) Membaca shalawat pada Nabi Saw. saat tasyahhud akhir; (16) Salam pertama; (17) 
Niat keluar dari shalat; (18) Tertib.  

Sunnah-sunnah sebelum melakukan shalat ada 2 yaitu; azan dan iqamah

Sunnah saat melaksanakan shalat ada dua. yaitu Sunnah Ab'ad dan Sunnah Hay'ah  

Hal-hal yang membatalkan shalat yaitu; berbicara dengan sengaja, melakukan gerakan 
berkali-kali selain gerakan  shalat  secara  berturut-turut, berhadas kecil atau besar mes-
kipun dalam keadaan lupa, membawa najis atau munculnya najis secara tiba-tiba yang 
tidak di-ma‘fu, terbuka aurat secara sengaja, merubah niat, membelakangi kiblat, makan 
dan minum baik itu banyak atau sedikit, tertawa terbahak-bahak dan murtad



Silakan buat 4 pertanyaan atau komentar yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang SHALAT dengan melihat gambar di atas. Kalian bisa melihat referensinya pada BAHAN AJAR yang telah Bapak Upload di E-Learning MAN 2 BANDUNG. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan tersebut silakan kalian upload di Penugasan KI3 di Elearning yang telah Bapak sediakan di Website http://elearning.man2bandung.sch.id 

Terima Kasih.
Semangat belajar ya....

Wallahulmuafiq ila aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.



Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Semangat pagi, Ananda siswa dan siswi MAN 2 Bandung yang baik dan cerdas. Pada kesempatan ini bapak akan menjelaskan overview pembelajaran di Kelas X ini yaitu bab ke-4 dengan materi : HAJI DAN UMROH.
Sedangkan Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi yang harus dimiliki kalian setelah belajar ini adalah sebagai berikut ini :



Sekarang coba perhatikan Peta Konsep berikut ini :















Selanjutnya silakan dibaca uraian berikut ini...

Haji merupakan salah satu ibadah  yang istimewa karena ibadah ini tidak dapat 
dilaksanakan kapan saja dan disembarang tempat. Hanya pada bulan dzul hijjah dan di Tanah 
Haram ibadah ini dilaksanakan. Ibadah haji merupakan rukun Islam  yang kelima dan 
merupakan ibadah mahdhah. Hukum melaksanakan ibadah haji adalah fardu a’in atas 
mukmin yang telah  memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan. Ibadah haji hanya 
diwajibkan sekali seumur hidup, sedangkan yang kedua kali dan seterusnya hukumnya 
sunnah. Ibadah haji adalah ibadah yang dilakukan di tanah suci Makkah  dan merupakan 
wujud rasa ketaatan kepada Allah Swt. 

Haji adalah menyengaja mengunjungi Ka’bah untuk mengerjakan ibadah  yang 
meliputi thawaf, sa’i, wuquf dan ibadah-ibadah lainnya untuk memenuhi perintah Allah Swt. 
dan mengharap keridlaan-Nya dalam waktu yang telah ditentukan. Hukumnya wajib ’ain, 
sekali seumur hidup bagi setiap muslim yang telah mukallaf dan mampu melaksanakannya. 

Syarat-syarat Wajib Haji  
1.  Beragama Islam, tidak wajib dan tidak sah bagi orang non muslim.  
 
2.  Berakal, tidak wajib haji bagi orang gila dan orang bodoh 
3.  Baligh, tidak wajib haji bagi anak-anak. 
4.  Merdeka, tidak  wajib haji bagi budak atau hamba sahaya, kalau budak mengerjakannya, 
hajinya sah, apabila telah merdeka wajib melaksanakannya kembali.  
5.  Kuasa atau mampu,tidak wajib bagi orang  yang tidak mampu. Baik mampu harta, 
kesehatan, maupun aman dalam perjalanan. 

Rukun Haji 
1.  Ihram, yaitu berniat memulai mengerjakan ibadah haji ataupun umrah. 
2.  Wuquf di padang Arafah, yaitu hadir mulai tergelincir matahari (waktu Zuhur) tanggal 9 
Zulhijjah sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijjah. 
3.  Thawaf,thawaf rukun ini disebut thawaf ifadhah. Yaitu, mengelilingi Ka’bah tujuh kali 
putaran, dimulai dan diakhiri di Hajar Aswad. 
4.  Sa’i, yaitu berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah. 
5.  Tahalul, yaitu mencukur atau menggunting rambut, sekurang-kurangnya  menggunting 
tiga helai rambut. 
6.  Tertib, yaitu mendahulukan yang semestinya dahulu dari rukun- rukun di atas 

Wajib Haji 
1.  Berihram sesuai miqatnya, 
2.  Bermalam di Muzdalifah, 
3.  Bermalam (mabit) di Mina. 
4.  Melontar jumrah Aqabah. 
5.  Melontar jumrah  Ula, wustha dan Aqabah, 
6.  Menjauhkan diri dari muharramat Ihram. 
7.  Thawaf wada’. 

Macam-macam Manasik Haji 
1.  Haji Ifrad 
Mengerjakan haji dan umrah dengan cara ifrad adalah mengerjakan haji dan umrah 
dengan cara mendahulukan haji daripada umrah dan keduanya dilaksanakan secara 
terpisah. 
2.  Haji Tamattu’ 
Mengerjakan haji dengan cara tamattu’ adalah mengerjakan haji dan umrah dengan men-
dahulukan umrah daripada haji, dan umrah dilakukan pada musim haji. 

3.  Haji Qiran 
Mengerjakan ibadah haji dengan cara qiran adalah mengerjakan haji dan umrah sekaligus. 
Jadi amalannya satu, tetapi dengan dua niat yaitu haji dan umrah. Dengan demikian uru-
tan pelaksanaan haji qiran pada dasarnya tidak berbeda dengan haji ifrad. 


Kemudian coba lihat gambar di bawah ini !



Silakan buat 4 pertanyaan atau komentar yang berkaitan dengan materi pembelajaran tentang HAJI DAN UMROH dengan melihat gambar di atas. Kalian bisa melihat referensinya pada BAHAN AJAR yang telah Bapak Upload di E-Learning MAN 2 BANDUNG. Pertanyaan-pertanyaan atau pernyataan tersebut silakan kalian upload di Penugasan KI3 di Elearning yang telah Bapak sediakan di Website http://elearning.man2bandung.sch.id 

Terima Kasih.
Semangat belajar ya....

Wallahulmuafiq ila aqwamitthoriq
Wassalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget